sshh..” suara itu membuat batang kemaluanku semakin berdiri tegang. Bokepindo enaak Rie.. Tiga kancing paling atas bajunya kubuka, tanganku pun mulai masuk ke dalam BH-nya. “Agak-agak pedih sih..” ringisnya. berani tidak ya, hatiku bertanya-tanya. “Huuii.. aku ngepel..” katanya. Kupindahkan tanganku dari pahanya dan mulai meremas-remas payudaranya yang mengeras. entar habis kamu nyapu.. “Aku harus kenalan!” berontak kata hatiku. Badanku pun kuangkat sedikit dengan siku kiriku sementara tangan kananku mulai mengobok-obok buah dadanya, begitu lembut dan kenyal. bleess..” batang kemaluanku masuk tak bersisa.“Kamu baik-baik aja?” tanyaku. ahh..” dilepaskan nafasnya, kemudian ia menjauhkan tanganku dari liang kemaluannya. Segera setelah itu kubersihkan tubuhku di kamar mandi dan aku melanjutkan pekerjaan Fei yang terpotong tadi.. Bibir tersebut bergerak-gerak seolah-olah berkata, “Ayo.. Setelah paman Fei pergi, sebab paman Fei tidak mau Fei pacaran denganku. mulus, ingin aku menciumnya habis-habisan. Dengan agak susah tanganku berusaha merayap ke sumber kehangatan itu. Aku pun mulai menyapu, sedangkan Fei mencuci piring bekas sarapan.
