Seiring dengan gerakan saya ngelepas handuk, saya lihat si Nita langsung membuang muka jengah.“Lho, kenapa Nit.. Bokepindo Rasanya kita bertiga sudah nggak ingat apa-apa lagi, nggak peduli kalau-kalau nanti ada orang yang masuk.Setelah beberapa lama, isteri saya ternyata sudah nggak tahan lagi.“Ayo, Her.. Musti kita pancing dulu..” kata si Nita.“Setuju,” sahut isteri saya.“Gimana Her.. Ngedenger suara ketawa mereka, cewek yang sendirian tadi langsung nengok.. ha.. nggak apa-apa kok,” kata isteri saya lagi.“Benar nih, Lis? Melihat isteri saya sudah selesai, si Nita langsung bertanya dengan wajah harap-harap cemas.“Ngg.. Sementara si Nita masih berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya.“Kenapa Her.. Dan setelah ganti baju di locker room, kita bertiga mulai berfitnes-ria. sambil menatap bengong ke tubuh si Nita. Pelan-pelan mengangguk-angguk, sampai akhirnya benar-benar tegang setegang-tegangnya. Sayang suami kamu nggak ikut yah, Nit,” kata isteri saya.“Gimana kalau kapan-kapan kita ajak suami kamu sekalian, boleh nggak, Nit?”“Benar Lis.. Akhirnya jebol juga pertahanan saya. Kita liat-liat aja dulu..
