Restuwati terus meliuk di atas tubuh tua Sang Dukun. Jurus entotan mautku. Mbah Sukmo menuntun Nyonya Restuwati ke dipan kayu yang ada di ruangan itu dengan semua letupan birahi yang semakin tidak tertahankan. “Kalian berdua ikut aku ke ruang sebelah….Sebelumnya Nyonya minum air dalam kendi ini.Air suci dari negeri jin Timur Tengah.” Mbah Sukmo menyodorkan kendi yang memang disiapkan khusus, dengan rerempahan yang mengandung unsur perangsang yang sangat kuat. Lebih mirip kamar mandi. Naik turun tanpa lelah. Setelah 5 menit, tampak tubuh Nyonya Restuwati bergetar, tanda-tanda bahwa ramuan
perangsang sudah mulai bekerja. Mbah Sukmo menarik tubuh Restuwati hingga mengubah posisi menjadi duduk. Kamu mau pengorbanan Mamamu tidaksia-sia bukan,Nduk?” “Iya,Mbah.” “Sekarang diam di situ. Orgasme melanda wanita molek ini rupanya, batin Sukmo. Gerakan pantat Restuwati membuat penis dukun tua itu seperti diremas-remas. Meremasnya dengan gemas. “Ooooh…Mbah.”Restuwati mengeluh panjang. Nyonya Restuwati adalah wanita berumur 45 tahun yang sangat anggun.
