“Why are you crying…?” Jeanne mengusap setetes air mata yang menetes dari mataku saat bertanya kepadaku. Kami banyak ngobrol dan aku semakin tertarik dengan dia (walaupun dengan niat cuma iseng). Nonton video bokep Mulut kami masih berciuman. Selama ini kami belum pernah berciuman seperti saat itu. Aku sendiri pun masih malas beranjak dari tempat tidur, lagipula hari ini adalah hari libur.Kembali pikiranku melayang dan melamun. Tuhan memang memberiku otak yang encer. It’ll be a moment and not too long.”
“Okay…”
Aku berjalan menuju baby grand piano yang ada di sudut ruangan. Kuelus rambutnya. Setelah kutunjukkan kemampuanku pada semester pertama kuliah, akhirnya semester berikutnya aku mendapatkan beasiswa. Dari dia aku belajar silat dengan giat dan tekun untuk mengisi hari-hariku di samping belajar lebih sungguh-sungguh pada pelajaranku di bangku kuliah.Di tahun yang sama, petaka datang lagi. Adikku, perempuan, lahir 3 tahun kemudian setelah aku (dia sudah menikah dan berputra seorang sekarang).
>