Tanpa keraguan lagi, ketika Prima tampak baru pulang kuliah, kupanggil ia ke ruang depan. Bokep indo Ketika aku masih berdiri linglung di dalam kamar mandi, terdengar suara Prima di belakangku,
“Bunda lagi ngapain ?” Aku terkejut dan agak gugup, karena saat itu aku sedang bertelanjang bulat. Kemudian kembali lagi ke kamarku, mendampingi paket kiriman dari Batam, dari Mami tersayangku. Sebab itu, hatiku rutin menanggung beban berat, takut kalau sebuahsaat statusku diketahui oleh orang tuaku. Jangan dipendam sendiri persoalannya.” “Iya Bunda. Berawal dari sontekan jemariku di hidungnya, disambut dengan tatapan dan senyum meluluhkan, berkelanjutan dengan pelukanku,
“Sekarang bunda punya bantal guling hidup….” kataku setengah berbisik. Dalam kaget kututupi sepasang payudaraku dengan kedua tanganku. “Dan bangunnya harus subuh…sebelum orang-orang pada bangun.”
“Iya, tiap hari juga saya bangun gak pernah lebih dari jam setengah lima pagi.”
“Ya udah…mendingan kita tidur yok…” kataku sambil menarik pergelangan tangan anak tiriku, mengajaknya berbaring di sisiku.Ia tampak senang sekali mengikuti ajakanku.
