Cepetan..”
“Saya.. Bokep Eh.. Cepetan..”
“Saya.. Beberapa ronde kami lalui hingga pagi, juga di kamar mandi.*****Keesokannya, seperti biasa saya sudah bersiap ke kantor dengan Levana.“Ayo Na, udah siap belum?”
“Udah boss, ayo” gandeng Ana mesra sambil mencium bibir saya lembut. Kemudian Levana sudah duduk di depan TV sambil makan camilan, sedang saya masih sibuk membereskan baju yang berserakan.Malam itu Ana mengenakan daster kuning hingga kelihatan kulit lengannya yang putih mulus, kadang-kadang karena duduk kami yang mepet, Ana dengan tak sengaja menyenggol payudara saya hingga perasaan saya jadi bertambah aneh. “Hush, nanti dilihat orang lho”
“Iya ya..”Maka sejak itu, saya dan Levana sering bercinta di rumahnya atau rumah saya, bahkan pernah beberapa kali kami bercinta di dalam mobil. Us.. Saya mempunyai kelainan ini sejak masih gadis pada saat tinggal bersama kakak saya, Mbak Erni namanya.Kapan-kapan saya ceritakan sejarah lesbian saya, tapi saya juga suka cowok lho sama seperti gadis-gadis lain. “Enak Fi.. Ahh.. Iya.. Ahh.. Dengan perlahan saya menyelimutinya hingga kami
>