Aku menjadi kecewa dan sedih, namun aku berusaha tidak menunjukkannya. Aku duduk di kamar dengan hanya memakai celana boxer saja. Bokep Begitu erotis, pikirku. Pertama-tama lingkar luar lubang vagina Mama dilewati oleh kepala kontolku dengan susah payah. Akhirnya Mama membayar mahar sekitar sepuluh juta rupiah lalu kami pergi dari situ. Aku remasi payudara Mama yang lembut dan kenyal itu. Aku merasa linu di lututku dan aku mengerang nikmat sekali walaupun kontolku berasa sedikit sakit karena sempitnya memek Mamaku. Kami sampai di Jakarta keesokan paginya. Rasanya ingin berteriak. Mending kalian berdua saja yang pergi. Tetapi akhir-akhir ini terus merugi. Aku remasi payudara Mama yang lembut dan kenyal itu. Aku melihat bayangan kami berdua di cermin itu. Pelukan Mama makin erat saja, dan selangkangan kami kini sudah basah kuyup oleh cairan vagina Mama. Barulah kemudian ia kembali duduk di tempat semula dan berkata,
“Perlu diingat bahwa kalian sudah bersumpah.
