“mau dong nyobain…?” candaku
“sok atuh,…silahken…” jawab Ida sambil menarik tanganku mendekati tubuhnya. Aroma kewanitaan yang baru pernah seumur hidup ku cium ternyata sangat wangi, mungkin karena seringnya dirawat. “gue ajarain dulu yah, terus nanti kalo udah bisa, lo bales ya?” pinta ida. Kini adegan di film itu bertambah panas, pemeran pria di film itu mulai memasukkan penisnya kedalam vagina pemeran wanita. “nggak apa-apa, nggak usah malu…..enak lagi” balas Ida
Ida segera menarik celanaku, dan langsung menggenggam penisku yang belum menegang sama sekali dibalik celana dalamku. “mmhhh” hanya itu segelintir suara yang dapat kudengar dari mulut Ida
Setelah beberapa menit, kulepaskan ciumanku. Sikap Ida yang sangat baik padaku membuatku mulai menikmati perjodohan ini dan sedikit membuka hatiku bagi wanita ini. Sebenarnya pada waktu itu, hatiku ingin sekali menciumnya tetapi seumur hidupku, belum ada satupun wanita yang pernah ku cium, gaya pacaranku saat SMA dulu juga paling Cuma gandengan tangan saja, tidak lebih.
