Ternyata ia berada dalam sebuah kamar yang belum pernah dilihatnya, terbaring di atas ranjang empuk dan besar yang berwarna merah jambu. Wulaann..! Minggu lalu saya sudah melamarmu pada bapakmu. Ini bukti perempuan ini sudah berzinah!” Ta menunjuk ke arah selangkangan gadis itu yang berbercak darah.Kerumunan orang bergumam dan mengangguk-anggukkan kepala. Sekarang semua orang tahu kamu sudah tidak perawan, dan semua orang juga sudah pernah melihat kamu tanpa pakaian!” Perlahan gadis itu kembali terisak dan berpikir seandainya saja ia menerima menjadi istri Ta.,,,,,,,,,,,,,,,,, Aku ini suamimu, tahu! tolong..!” sia-sia Wulan berusaha membantah, suaranya tertelan ramainya suasana.“Lihat! angkung (ampun)..!” Wulan merintih-rintih tidak jelas dengan mulut tersumpal celana dalam di sela-sela jeritan tertahan. “Aahh… enak sekali tempikmu… aahh… Wulaaanh… enak kan Nduk..? Jangan salahkan aku kalau aku bertindak tegas!” kata Ta sambil membuka ikatan kaki Wulan.Ta kemudian membuka ikatan tangan gadis itu dari besi ranjang, namun kedua pergelangan tangannya tetap terikat erat. Selangkangan gadis itu terasa perih dan
>
0003
Related videos















