Siapa yang beruntung sore ini ya”, pikirku dalam hati.Setelah siap dengan kostum eksibku aku menembus gerimis dengan “mio pink” kesayanganku. Bokep indo uhhhh……”,desahnya.Dan crot….crot…crot…. Matanya g berhenti melihat tetekku dan seolah pengen meremasnya dan menjilat
putingnya yang tegak karna aku mulai kedinginan.Aku duduk di dekat mesin besin“kok sepi ya ??”,kataku. Mengapa demikian ? Mengapa demikian ? Aku berusaha tambah menggodanya dengan mengusap sisa-sisa air hujan di tetekku.“Ci boleh saya….”, kata pak abdul sambil tanganya maju hendak meremas tetekku.Plak…. “masa sih..??, wuhh iyo…pentile (putting:dalam bahasa jawa) ketok nembus, gede tenan susune cah….”,
tambah temanya.Sengaja aku tengok keduanya“ngomongke aku yo ?”, kataku. Apalagi kaos putih tipisku dah basah sempurna. “Anu g ci, kita ngomongin hujan-hujan enaknya nyusu eh minum susu anget”, jawab anak sma yang duduk di
belakang. tapi kalo ujan deras
ya cukup membuatku basah kalo naik motor pulang. Aku mulai berkemas melepas semua legging yang tinggal menempel satu-satunya di
tubuhku. Nampak mereka berbisik, dan aku sedikit
mendengar.“Gus liat tu susu cewek yang naik
>