Dgn posisi Lina tidur dan aku berdiri, aku lebih leluasa beraksi. Dgn berpegangan pada sandaran kursi dan aku menahan pantatnya dgn kedua tanganku, Lina mulai bergerak naik turun. Kutarik Bhnya ke bawah sehingga toketnya terlihat semakin mengencang. Lidahku berpindah ke sana menjilat cairan bening yg rasanya asin itu, lalu ujung lidahku menerobos masuk dan menggelitik rongga meqinya. Kirain nggak jadi datang, kataku. Tangan gadis itu dgn cekatan mengocokngocok batang kemaluanku. Ia membungkukkan tubuhnya dgn berpegangan pada tepi bak mandi dgn paha terbuka. Pukul setengah enam pagi Lina mengajakku mandi karena jam sembilan ia harus kembali ke Jakarta. Tubuh gadis itu meliukliuk seperti cacing kepanasan.Setelah puas bermain di sana, mulutku turun ke bawah dan menjilati perutnya, kemudian turun menggelitik pusarnya yg bersih. Kulihat dada Lina turun naik karena nafas yg tdk beraturan. Lina membalasku. Di dlmnya kutemukan sepasang bibir dlm berwarna merah muda yg tipis dan halus dan sedikit basah, sehingga tampak mengkilap di bawah bias
