Aku memejamkan mata ketika Urip menempelkan kepala penisnya ke anusku, dan yang lain bersorak kegirangan, memuji ide Girno. Sebuah keputusan fatal yang harus kubayar dengan kesucianku. Minggu lalu, ketika non ulang tahun ke 17 dan merayakannya di kelas, bahkan memberi kami makanan, kami sepakat untuk menghadiahi non kenikmatan surga dunia. Setiap ia mendorongkan penisnya, penis Soleh menancap semakin dalam ke tenggorokanku, sementara penis Girno sedikit tertarik keluar, tapi sebaliknya, saat Urip memundurkan penisnya, penis Soleh juga sedikit tertarik keluar dari kerongkonganku, tapi akibatnya tubuhku yang turun membuat penis Girno kembali menancap dalam dalam di vaginaku, ditambah lagi Girno sedikit menambah tenaga tusukannnya, hingga rasanya penisnya seperti menggedor rahimku. Aku sungguh merasa tak berdaya. Bersamaan dengan berulang kali menyemprotnya sperma Soleh di dalam vaginaku, aku juga mengalami orgasme hebat. Aku hanya tersenyum kecil menanggapi itu semua. bagaimana ini..”, kataku dalam hati. di malam Natal minggu depan, aku harus bermain sex dengan enam laki laki yang ada
