Aku kembali berbicara dengan clientku. Oh ya, baru kali ini aku melihat penyanyi jazz wanita yang bisa bermain keyboard. Felicia tidak mau duduk. Segera kutelepon dia.“Hai.. Felicia tidak mau duduk. Dengan usil jariku meraba anusnya, kemudian memasukkan jariku. Bibir kami saling memagut. Ayo, Boy” Felicia memintaku mulai beraksi. Waktu masih menunjukkan pukul 23.30. “Agh.. Masuk aja.”Wah.. Aku melambaikan tanganku dan tersenyum ke arahnya. Dia menjerit kuat sekali kemudian membalikkan badannya dan memelukku. “Enak lho..” sambungnya sambil menjilat telingaku. Kulihat sekilas Felicia tidak nampak. Suhu segini aku baru bisa. Seorang wanita muncul. Perlahan aku merasakan penisku ereksi. Dia tidak menolak. Ya, aku menerima ajakannya untuk masuk sebentar walaupun ini sudah hampir jam 1 pagi.“Aku kontrak rumah ini dengan beberapa temanku sesama penyanyi cafe. Kedua tanganku meraih pantatnya dan kuremas agak keras, sementara bibirku melumat makin ganas bibir Felicia.
