Aku baru pulang setelah jam 13.30 saat aku biasa pulang.Sampai di rumah aku pura-pura bersikap seperti biasa. Bokepindo Ia menarik lagi pantatnya. Belum begitu lama mendapatkan kasih sayang dari pengganti orang tuaku, aku harus kehilangan lagi. Gerakanku menjadi kian liar. Akhirnya aku mengaku terus terang kepada Mbak Ningsih tentang kejadian yang menimpaku. Tangan Pakdhe dengan gemas meremas dan memijat buah pantatku lalu ditariknya tubuhku hingga semakin ketat lengket dalam pelukannya.Setelah puas memainkan lidahnya dalam mulutku, tangan Pakdhe menekan kepalaku hingga aku disuruhnya berlutut di depan selangkangannya. Keceriaan yang selama ini menjadi ciri khasku seolah-olah hilang sirna. Kakiku serasa lemah tak bertenaga. Aku menggelinjang lagi saat benda hangat itu mulai menerobos masuk ke dalam bibir kemaluanku. Baru setelah di rumah sakit aku diberitahu kalau ayah dan ibuku meninggal karena sepeda motornya tertabrak truk.
