Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya. Bokepindo “..Erik? Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.Terlambat, aku sudah telanjang total. pilihanku memang selalu tepat”, gumamnya. Dan setiba di kamar, aku memeluk Erik sambil mengucapkan terima kasih. Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Erik terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Beruntung sekali kamu punya ayah angkat seperti Erik..”
Kata Sara, teman baikku sambil tertawa meledek. Sakit!! Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil. Tak lama, aku pun tertidur lelap.Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-14. Aku mendesah panjang. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Hanya saja, aku sudah mempersiapkan hukuman yang tepat untukmu. Tapi, aku tetap tidak bisa beranjak dari sana. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Pintunya terbuka sedikit. Selama ini aku hanya mengenal
>