Aku mengangguk. Bokepindo Tepatnya mengerjaiku. Ia berbicara ramah sekali. “Tolong, jangan disitu.”, kataku. “Permisi, sudah siap ibu?”
Loh kok ada laki-laki bisa masuk? Aku sedikit ragu untuk melanjutkan. Dari bagian atas, ia lanjut memijat samping susuku, kemudian bagian bawah susuku. Aku mendesah sejadi-jadinya, menggeliat sejadi-jadinya. Dan setelah bagian depan, maka pijatnya selesai. Karena produksi susu masih ada, asi-ku muncrat berhamburan. Aku ga mau telat kayak tadi pagi.”. Aku sungguh malu. Aku tertarik. Buktinya suamiku tak mau menyentuhku selama setahun ini. Diperlakukan begitu, aku merasakan vaginaku mulai gatal. Dan syukurlah, bayiku masih anteng-anteng saja di dipan sebelah. “Sayang, beneran bagus kah?”, kataku, sambil menggoyang suamiku yang telah baring. Aku kemudian bergegas menyalakan laptop dan online. Dua penis laki-laki di dalam tubuhku. Agar ia nanti tidak rewel.
