Akhirnya kedua tangan dan bibirku membelai betis hingga lutut dan paha di sekitar lutut. Aku menggerakkan pantatku untuk mengocok penisku di dalam vaginanya, dia menyambut dengan erangan dan gerakan pinggul yang bisa memelintir-melintir batang penisku dengan liarnya. Bokepindo Namun dia menjawab tidak serius “udah ach…, cukup .”. Tubuhnya bereaksi dengan apa yang kulakukan, mulutnya mengerang nikmat “Auh… auh… euh …. Kuberanikan diri untuk mencium lembut ujung kakinya. Namun dengan suara bergetar dan napas memburu dia berkata “Jangan disini Wan..! Aku tidak ingin obsesi yang menjadi kenyataan ini berlangsung cepat.Setelah seluruh batang penisku amblas hingga ke pangkalnya, kudiamkan sejenak untuk menikmati sensasi nikmat yang diberikan oleh vaginanya pada diriku. Semakin lama gerakanku semakin cepat dan gerakannyapun semakin cepat dan liar.Lenguhan nikmatku dan erangan nikmatnya bersatu padu membangun suatu komposisi musik penuh gairah dan merangsang, semakin lama suara erangan dan lenguhan nikmat semakin riuh rendah.
