Semuanya segera berkumpul di tengah ruangan. Luisa si anggota pub sendiri segera menyusup ke selakangan Ayu yang terbuka. “Engg.. Mata Luisa memandang sayu kepada Lia yang berdiri di atasnya. Seakan-akan Cindy itu hanya miliknya sendiri. Dijilatinya pussy Ayu yang sudah penuh dengan lelehan lendir kawinnya. “Aaghh..,” erang Ayu dan Luisa bersamaan karena saat itu Ricko sudah menyodokkan pistolnya ke pussy Luisa dari belakang. Kembali dialaminya orgasme yang dialaminya bersamaan dengan si pemilik pistol. ***** Luisa masuk ke dalam cafe kecil itu. “Luisa, hujan-hujan gini enaknya ngapain?” tanya suara di seberang. Luisa berjongkok di depan Cindy kemudian memainkan jemarinya di atas vagina yang merekah itu. Luisa merem melek manahan semua rasa syur yang tercipta. Luisa terlentang lemas. Pantat Cindy bergoyang mengikuti iramanya. Dijilatinya pussy Ayu yang sudah penuh dengan lelehan lendir kawinnya.
