“Sakit apa, sudah ke dokter?”
Anita hanya menggelengkan kepala tanpa berkata-kata. Hanya sudah 3 hari ini anita tidak ngampus. Namun bukannya segera melepaskan tapi semakin erat dia memeluk, sampai-sampai aku kesulitan bernafas. Namun bukannya segera melepaskan tapi semakin erat dia memeluk, sampai-sampai aku kesulitan bernafas. Hidupnya normal-normal saja sekolah sd – sma lulus kuliah. Sambil menunggu Anita ganti baju, aku berjalan menuju toilet karena kebelet buang air kecil. Penasaran aku cari tahu dimana kosnya. bisiku. Cukup lama novi menggenjot sampai akhirnya gerakannya mulai tidak teratur dan berhenti ketika lubang senggamanya berkedut-kedut lama dan dia ambruk. Maka kami pun pergi ke sebuah klinik, setelah mendapat nomor antrian kami duduk di ruang tunggu. Kupegang pinggangnya dan kutarik mundur namun semakin erat dia memeluk seolah tak mau melepaskan. Kulihat di pojok kos ada kamar kecil, kupercepat langkahku dan kubuka pintu toilet, alangkah terkejutnya diriku karena didalam ada cewek yang sedang buang air kecil juga.
>