Saat itu kami-pun duduk di sofa yang berada di sudut ruangan rumah. Aku melakukan itu karenaaku nggak mau melihat wajahnya lagi. Anakku juga ikut tidur di tempat kerja beberapa hari hinga sehari sebelum lebaran. Tidak aku sanggka saat itu ada yang memegang pundakku dari belakang, “hay Yul…” Spontanitas akupun menolehkan wajahku, tidak kusangka dia adalah Hendra. Dia tampak semakin bersemangat melihat payudaraku, putting susuku dimainkan diputar-putar. Nikmat banget, “aaahhh…akkkkhhhh….aakkkkhhhh…aaahhh Hen…..ohhh..lagi….” Celana dalamku aku buka aku sudah tidak sabar lagi. Dia pun selalu memberiku uang perbulan untuk memenuhi kebutuhanku. “oh iya tidak apa-apa kog Mas…” jawabku sekenanya. Dia terus mencoba menciumi bibirku dengan sangat bergairah. Katanya suami berlayar di luar negeri kalau pulang setahun sekali. Aku pura-pura tidak mengenalnya Hendra pun begitu. Aku membersihkan rumahnya merapikan kamar bu Rini.
