Beberapa kali melakukannya sendiri terasa tidak nikmat lagi. Kurasakan ada tarikan hebat dari arah dengkul, pusar, paha, bahkan kepala menuju ujung kontol yang berbentuk helm tentara Jerman. mengenai wajah Rini.“Aargghh.., hangat Maas, asyik”, kata Rini sambil mengusap meratakan air maniku di wajahnya, persis seperti dia memakai masker kecantikan. Terpaksa aku mencari warnet lain. Mungkin ada pembaca wanita yang bisa mengobati rinduku? Dimasukkan, dikeluarkan, dihisap begitu berulang-ulang. Dengan tergesa-gesa aku pulang ke rumah kosku. Terdengar bunyi putaran mesin berderit, seperti bunyi gergaji mesin tapi tak terlalu keras. Puas menjilati, Rini memasukkan kontolku ke mulut mungilnya. Geli dan nikmat membuatku terpejam-pejam. Penisku yang sebesar timun kecil langsung menyembul. Namun entah mengapa hingga saat ini belum menikah, mungkin kurang percaya diri karena satu hal belum kumiliki, yaitu rumah sendiri. Dalam bayangan pikiranku, penisku sedang dihisap seorang gadis cantik yang sedang keenakan mengusap-usap memeknya. Tanpa basa-basi aku memasuki komputer nomor 3. Kedua tanganku menjadi aktif di daerah itu.
