Bangsat hina! Bokepindo Nia.. Nia mengangkat kepalanya dan memandang ke bawah. Ah, aku sendiri heran, mengapa perpisahan yang kali ini membuatku sedikit sakit hati. “Aku sebenarnya juga mau.”
Wah, ini luar biasa, pikirku. jangan, Ray..” Ahh, betapa aku merindukan setiap gadis yang merintih seperti itu di dekapanku. “Ray.. “Jalan yuk.”
“Hah.. Nia mendadak menggerak-gerakkan genggamannya pada batang kemaluanku. Kutekan terus batang kemaluanku berusaha menembus “apapun” juga yang menghalangi pergerakannya saat itu. kita..”
Nia membalikkan tubuhnya,
“Aku tahu kok.. Anehnya, pengaruh obat itu mulai terasa agak ringan sekarang.Kuantar ia pulang ke rumahnya. Kuraba celah kemaluannya yang mulai basah dari balik celana dalamnya.Menggerak-gerakkan jariku, membuatnya semakin meronta dalam tindihan dadaku. Kuangkat tubuhku, menatap kemaluanku yang mulai agak lemas. hh..” Kuangkat bajunya melewati kepalanya, menciumi dadanya, menjilati BH yang menutupi payudaranya, memegang ketiaknya, mendorong punggungnya terangkat, sehingga bisa kutekan kepalaku di dadanya. nyari tempat yuk,” kataku. Enni tidak mau lagi mendengar alasanku.
>
Episode 160: Petualangan Seru Yang Tak Terlupakan!
Aktor:
Sangecrot4