Hah… hah…” bocah itu langsung terengah-engah saat aku melepaskan bibirnya. Bokepindo Dan sebelum dia sempat tersadar, aku segera menyambar dan melumat bibirnya dengan rakus. “Begini…” Sita berbisik di telingaku. Katanya 3 hari baru balik. Kemudian setelah mencium bibir laki-laki tersebut, Sita beranjak turun dari ranjang dan kembali menghampiriku. Apalagi setelah mengetahui mas Danu yang akhir-akhir ini semakin sering tugas ke luar kota. Nggak usah malu.”Sita membalas dengan senyuman pula. Kini bang Irul duduk di ujung ranjang, dimana batang penisnya dijilati oleh aku dan Sita secara bergantian. “Hanya ini satu-satunya cara agar kamu hamil.” Sita meyakinkan. Sepertinya malam ini, aku harus tidur sendirian lagi.“Halo?”Ternyata dari Sita,“Lagi apa, In?” terdengar suara cempreng bocah itu di seberang sana. “Ah, masa harus begitu. Dikecupnya sekali lagi bibir sang suami, sebelum beranjak turun dari ranjang dan kembali mendekatiku yang masih berdiri mematung dengan ekspresi penuh kehampaan.“Ayo dong!” kembali Sita menyeret tanganku, mengajak mendekat menuju ranjang.
>