Ternyata Kak Andre memainkan lidahnya. keluarkan cepat,” kataku.Tiba-tiba kurasakan tubuhku mengejang dengan dahsyat. Bokepindo Aku mencengkeram besi yang menopang tenda. Semua sesuai dengan jadwal dan yang direncanakan.Hari kedua juga demikian. Karena kakiku terkilir aku berteriak kesakitan, “Aduh..” sambil terduduk lagi. Aku merasakan di bawah sana sudah semakin basah.Tiba-tiba, “Bless..” dan, “Aacchh..” aku memekik, badanku menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Dia menciumi leherku. Tubuhku merinding seketika saat kurasakan hangat nafasnya mengalir di leherku begitu kontras dengan dinginnya udara malam itu. Lalu perlahan turun dan memegang kedua bukitku, diusapnya kedua bukitku yang bersembunyi di balik baju pramukaku. Kakiku dibukanya dan dia mempermainkan kepala kemaluannya di klitorisku sambil tetap berciuman denganku. Memang untuk menaklukan hati cowok di sekolahku bukan suatu masalah buatku. Mata kami saling menatap begitu dalamnya, sementara hujan deras tetap membasahi kami berdua. Lalu dia membantuku berdiri. aku tak tahann.. Kak Andre yang selama ini kulihat begitu cuek dan seolah tak peduli dengan keadaan sekitarnya bisa
