“Hngk!” kerongkonganku tercekat saat kepala k0ntol Irfan menembus meqiku. Riiikkkk.. Apalagi bidang kerja kita selaras jadi komunikasi kita terasa lebih “nyambung”.Siang itu seusai mencari beberapa barang utk kebutuhan pekerjaan, kita melalui lokasi arcade di mal besar itu dan aku menonton permainan dance machine yg sangat kusukai, tetapi biasanya kumainkan sendiri sebab suamiku tdk begitu menyukainya. K0ntol Irfan terus cepat dan kasar menggenjot meqiku dan menggesek-gesek dinding meqiku yg mencengkeram erat. Akhirnya kuputuskan utk menjauhi Irfan dan kuminta dirinya utk menjauhiku. Entah bagaimana pria yg tampaknya sekasar dirinya bisa menyentuh selembut ini, aku tidak peduli dan menikmati saja kelembutan yg memancing gairah ini. oohh.. Dibiarkannya aku mencium bibirnya beberapa hari sebelum akhirnya ia merespon dgn hisapan lembut pd bibir bawahku yg basah. Seusai mengejang beberapa detik, tubuh Irfan melemas dan roboh menindih tubuhku. Irrfaaannnnnn.. Kulimpahkan tugasku pd seorang bawahanku, jadi aku tidak butuh terlalu tidak jarang berjumpa dgn Irfan lagi.
>