Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.“Oom, ayo tebak. Bokep indo Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. “Uuuhh… mmmhhh…” Rina menggelinjang.Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gairahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. “Ohhmm, mam… masuk… hhh… masukin… Omm… hhh… ehekmm…”Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. “Eh, tolong dong bayarin bajaj… uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan bajaj yang cuma dua ribu rupiah.
