Dan benar saja tak lama aku sepong2 penis itu sudah meledak2 ditenggorokanku. Tapi saat Mardi datang aku malah makin diam. Entah karena Mardi yg ceroboh atau memang sengaja. Bahkan aku senang saja dengan kerja Mardi yg cukup cekatan. Aku tidak bekerja di kantor lagi, tapi membuka sebuah restoran kecil2an. Lagi2 aku melihat Mardi sedang onani dengan menggunakan baju dalamku. Apalagi sapuan sabun ditubuhku terutama di dadaku membuat aku makin geli. Tangannya sudah berada di dadaku dan menyelinap dibalik Bhku. Pantes dia tadi pasrah gak ngapa2in.Memang Mardi paling hanya berumur 20 tahunan, gak tau deh. Aku sering datang telat sehingga pelangganku yg biasanya sarapan sebelum ngantor jadi sering complain. Aku bersimpuh di depan Mardi yg duduk di sofa. Mungkin dia pikir aku sudah berangkat, aku terkesima melihat kejadian itu apalagi saat penis itu meledak dan diarahkan cipratan sperma itu pada kaos merah yg aku pakai kemarin.
