teruskan sayang..” kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi. aahh..” kita sama-sama mengerang, dan vaginanya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Kemudian aku merasa Rani orgasme. Di sini aku diberi kamar di lantai 2, bersebelahan dengan kamar Rani.Aku sekarang sudah 3 bulan tinggal di rumah Om Andri, dan karena semuanya ramah, aku jadi betah. “Iya.. Kubantu dia dengan kubuka ritsluiting celana, kemudian tangannya menelusup, merogoh, dan ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa nikmat luar biasa. Kemudian aku meletakkan tanganku di pundaknya. Tangannya mengelus-elus belakang kepalaku.Tiba-tiba aku berhenti menciuminya. Tanpa berbicara kita saling menghibur. enaakk sekaliii.. Kemudian aku merasa Rani orgasme. Dan secara kebetulan aku melihat ke arah jam. Cairan vaginanya kuusap-usapkan ke seluruh permukaan vaginanya, juga ke clitorisnya, dan semakin licin clitoris dan vaginanya, membuat Rani semakin menggelinjang dan mengerang. Rani masih menikmati sisa kenikmatan orgasmenya dan menikmati penisku yang masih di dalam vaginanya. Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku dan menelusupkan
>