“Baru pulang Tom?” kata Willy menegurku. Bokepvip Batangnya gemuk, segemuk botol coca cola yang sedang dipegangnya. Saat menatap ke arah sana aku kembali kaget. Willy tersenyum memandangku. Karirnya melesat terus. Entahlah. Lagian kelakuanku dan adik-adikku juga enggak beda-beda amat sama Mama. Panjangnya sekitar delapan belas senti. Entah kenapa, kok aku rasakan aku kayaknya terangsang. Untung saja lampu di dapur itu bernyala redup. Jangankan aku, cowok lain pasti juga penasaran. Dasar nakal. Tinggallah Mamaku dan Willy disana. Kulihat Mama sedang berbaring telentang di atas meja makan kami. Aku baru pulang. Bikin berabe aja. Ck.. “Cuek. Ck.. Celana renang segitiga yang kukenakan, tak lagi bisa menampung kontolku yang membengkak. Waktu itu malem hari. Padahal Mama kan masih ada di kamarnya pagi-pagi begini. Ia sudah menyadari kehadiranku rupanya.
