Ia memulai pijitan. Tetapi sejak tadi aku tidakmelihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadimengerlingkan mata ke arahku. Bokep Aku berhasil. Pletak, pletok,sepatunya berbunyi memecah sunyi. Ah. ujarnya merajuk.Saat kusorongkan Junior menuju vaginanya, ia melenguhlagi.Ah.. Ia tidak bercerita apaapa. Aku meringismenahan sensasasi yang waow..! Duduk di tepi dipan. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Iatidak lagi dingin dan ketus. Aku bisa dapatkan ia, wanita setengahbaya yang meleleh keringatnya di angkot karenakepanasan. Aku tidak dapat lagimemandanginya.Kantorku sudah terlewat. kataku memelas, yasebagai alasan juga mengapa aku masih bertahan dudukdi tepi dipan.Ia berjongkok mengambil sapu tangan. Nampak ada perubahan besar pada Wien. Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis.Mengapa kancing baju cuma tujuh?Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagianlengan, kalau belum cukup kancing Bapakbapak disebelahku juga bisa. Atau apalah? Kaki disandarkan didinding. Membuatku tidakberani. Atau apalah? Ia menekannekan agak kuat.
