Herlin menatap mataku dalam-dalam,
seakan ingin menunjukkan ketulusan hatinya. “Aku tunggu kamu
di rumahku malam ini jam delapan.”Jam delapan lewat lima menit aku sudah berada di rumah Herlin. Bokep Saya yang gemuk gini aja PD kok” Dia tersipu
sambil berbisik, “Maaf Pak, tolong jangan panggil saya Ibu, saya masih single, panggil saya Herlin.” Aku
mengangguk.”Dan jangan panggil aku Pak, panggil aja Vito.” Dia mengangguk. Aku ngga peduli barangmu kecil atau apa.. “Vito..,
jangan disitu terus dong mijitnya, geli..” Aku terkejut, tanpa kusadari pijitanku lebih sering berada di
daerah sekitar putingnya. Makanya aku nyuruh kamu datangnya hari ini, biar dirumah ngga ada orang. Aku rela jadi istrimu yang kedua, dan lagian aku kan kerja juga, jadi kamu
ngga usah bingung masalah perekonomian..” Jelasnya panjang lebar.
