Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Yang penting kamu kerja yang baik.”“Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Jangan bantah..Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. paak sudaaahhh.. Luaaarrrr..biaaassaa.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan,
