Ketika selesai, dia melepaskan celana dalamnya dan meletakkannya di kaitan di kamar mandi. Bokepindo “Pesan…” pikir aku, seperti barang saja. Aku mengarahkan ciuman aku ke pipinya, lagi-lagi dia cuma diam. Kecuali dia suka sekali atau bayarannya mahal sekali. Ternyata prinsip Bhineka Tunggal Ika berlaku juga di sini. Aku bergerak ke daerah paha dan kemaluan Verika yang masih tertutup oleh roknya. Setelah itu aku berjalan ke arah sofa. Tiba-tiba aku mendengar nafas Verika yang semakin cepat, teriakannnya semakin keras. Singkat cerita, kami menyanyi atau teriak-teriak selama 5 jam, sesudah membayar (hampir 3.4 juta!) kami saling pamitan dengan perempuan masing-masing. Heran juga aku kok dia masih mempunyai tenaga ya? Dia memakai rok super mini, kaos ketat tanpa lengan, dan tanpa stocking. Ketika selesai, dia melepaskan celana dalamnya dan meletakkannya di kaitan di kamar mandi. Inilah keistimewaan aku! Verika sendiri hanya menutup matanya, tetapi terlihat rona kemerahan di mukanya.
