Rongga dadaku mulai terasa sesak. Bokep Kami saling menatap. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Tarikan perlahan itu tak bisa kutolak. Aku tak berdaya. Hadiah yang sanggup menyejukkan kerongkonganku yang kering. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang berair mengkilap. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, saya mulai menjilat dan menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.“Kau memujaku, Jhony?”“Ya, saya memuja betismu, pahamu, dan di atas segalanya, yang ini.., muuah!” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra sepenuh hati.Mbak Lia tersenyum manja sambil mengusap-usap rambutku,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Dan di situlah hidungku mendarat. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.“Enak kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.“Segar!” Mbak Lia tertawa kecil.“Kau cerdik memanjakanku, Jhony. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas dingklik kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lia tersenyum.
