Yang satu berkulit hitam legam dan berkepala gundul, sementara yang satunya lagi berwajah ganteng khas Italia, namun tampangnya juga tampak seram saat itu, dengan memasukkan tangan ke kantong, yang mungkin saja ada pistolnya. Ia terus mengulum, menjilat, dan menghisap, dan entah ngapain lagi di kedua puting saya ini, yang jelas saya begitu menikmatinya. Nonton video bokep Hmm, Indonesian name, isn’t it?” tanyanya lagi, dengan nada datar. Terasa sekali puting itu mengencang, membengkak dalam mulut saya. Ia lalu melangkah menghampiri saya dan mengangkat nampan sarapan pagi dari pangkuan saya. Beberapa yang berpamitan dan mengucapkan happy holidays hanya saya jawab dengan senyum manis dan jawaban pendek “You too!” di sela-sela kesibukan saya menghadap ke layar monitor. Saya memejamkan mata, menikmati sisa-sisa orgasme pertama yang saya rasakan. Ia menyuruh saya berdiri dan menjauh dari ranjang. “Nggak usah takut, Von.” katanya sambil melangkah cepat, “Kita aman di daerah sini.”
Saya berusaha untuk tetap tenang, meski di kiri kanan saya melihat pria-pria bertubuh besar
