Tahan dulu, sebentar lagi.. Kucium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. Bokepindo Untung saja aku tadi tidak berlaku konyol dengan memakai kondom. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke kemaluanku. Ia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah security di sampingku.“Anis, sini dulu. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Penisku yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya.Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku. Ia memekik perlahan dan kedua tangannya meremas payudaranya sendiri. Aku sampaiihh!”
Ia memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Aku bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada vaginanya lebih banyak. Kugelengkan kepalaku memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi.Aku bangkit dan duduk memangku Anis. Aku..”.Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan ia sering mengambil posisi di atas.
>