Sodokan-sodokan dikewanitaanku dan Ibu jarinya dilubang anus membuatku mengerang-erang.“Ssshh.. nikmatt.. Bokepindo mmppff.. Tonn.. Leherku dipagutnya seraya kedua tangannya memainkan buah dadaku. Tonn.. agghh.. Selang berapa saat kurasakan semburan-semburan hangat sperma Toni.“Aaagghh.. Drii.. akhh..!” keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikan Andri. Aku semakin terombang-ambing dalam gelombang samudra birahi yang melanda tubuhku, aku bahkan tidak malu lagi mengocok-ngocok kejantanan Andri yang separuhnya berada dalam mulutku.Beberapa saat kemudian Andri mempercepat gerakan pinggulnya dan menekan lebih dalam batang kemaluannya, tanganku tak mampu menahan laju masuknya kedalam mulutku. gue ngga tahan lagi.. “Andrii.. Aku jadi tak terkendali dengan serangan mereka tubuhku bergelinjang keras.“Emmhh.. “He ehh Tonn.. oohh”Mendengar eranganku Andri tambah bersemangat menggedor kedua lubangku, Ibu jarinya kurasakan tambah dalam menembus anusku, membuatku tambah lupa daratan.Sedang asiknya menikmati, Andri mencabut kejantanan dan Ibu jarinya.
