Deal! Lalu kami ikuti langkah Benny ke dalam kamar yang agak besar, dengan dua bed berdampingan. Bokepvip Adil kan?”Aku terbengong-bengong. Deal! Tapi pikiran ini justru diam-diam membuat penisku hidup, mengeras dan mengeras terus. Sementara kudengar desah napas Yani yang mulai tersengal-sengal, entah apa yang sudah terjadi di bed yang satu lagi itu. Kamar itu langsung gelap gulita. “Iya…ini adil kan?” bisikku sambil meremas buah dadanya yang benar-benar montok itu. Sesampainya di kamar, Benny langsung menerkam dan menghimpit istrinya. Seolah ingin bersaing dengan dinamisnya goyang pinggul Yani. Yang jelas, kamu bisa nyobain Yani, aku nyobain Lina. “Bagaimana kesanmu, Lin?” tanyaku di satu saat. Bilang aja terus terang. Tampaknya dia belum sadar bahwa posisi suaminya sudah diganti olehku.”Masukin aja Bang, sudah gak tahan nih…horny banget,” bisik Yani yang sudah berada di bawah himpitanku. Liang vaginanya terasa sangat mencengkram dan hangat. Cuman…gimana cara meyakinkan istriku ya? Di tengah persenggamaan yang seru ini aku sempat berbisik terengah di telinga Yani,
