Dik Kun saya nilai anak yang baik, lho. Bokepindo Ada rasa ngeri deket-deket orang marah. Setelah kulap dengan handuk seluruh tubuhnya, aku kenakan daster yang bersih. Tengah malam, aku terjaga. Terbayang lagi tubuh Mbak Narsih yang seksi dan putih mulus. Mbak Narsih juga sama, cengkeraman tangannya di pantatku begitu kuat seakan kuku-kukunya tertancap di dagingku. Beraneka pikiran berkecamuk di kepala mengantarkanku ke alam mimpi indah, bertemu wanita cantik wanita itu memperliatkan tubuhnya yang telanjang bulat. Aku mendekati pintu kamar mandi. Aku harus pura-pura tidur lelap. Tolong sabunilah biar hilang baunya. Runcing indah di atas bibirnya yang mungil. Cah lanang, bisanya apaaa. perasaan sudah bersih banget, kenapa disuruh menyabuni terus. Mbak, mau makan? O, pasti di kamar mandi. Aku parut lembut dan kuparamkan di perutnya. Kemaluanku mengeras sehingga seperti terjepit rasanya. Jam satu, saatnya makan siang. O, mungkin ini tanda Mbak Narsih hamil. Untung ada pahlawan kecilmu. Mau bilang nggak, pasti dia tau kalau aku bohong.
