Goyangan ini makin menggesek klitorisku.“Aaahhhhh…ooouuuhhhhh….eenaaaakkkkkk”.Aku tahu sebentar lagi fariz akan ejakulasi yang kedua, sehingga aku marubah posisiku menjadi “doggy style”. “Yang mana tante?”, katanya polos. Aku menyuruhnya terlentang. “Ga mungkinlah seumuran kamu belum pernah masturbasi”, kataku lagi. “Pegang aja Riz, ga pa pa kok”, pancingku lagi. Hari ini aku rencananya akan menghabiskan weekend di rumah sahabatku, V di kota B. Aku pun menarik handuk yang menutupi pantatku sehingga kini aku benar-benar bugil. Sesekali aku berhanti mengulum batang kejantanannya untuk menikmati remasan tangan Fariz. Dari obrolan kami ku ketahui mereka baru kelas 2 SMP. Ketika aku baru mengeluarkan pipisku, tiba-tiba Fariz masuk. Farizpun mulai mengerti jalannya permainan ini. Akupun mulai bersiap meneriam muntahan sperma fariz didalam vaginaku, akupun mulai mencapai orgasme yang sejak tadi kutahan.“Aahhhhh…tteerrruuussss Rizzzzz…tante ju….Ah!..ga mau keeluuuarrr……aaahhhhh…terusss”.Fariz terus mempercepat kocokan penisnya di dalam vaginaku.“aahh…ahhh..AAAAHHHHHHHHH….!!!!”Fariz memuntahkan seluruh spermanya didalam vaginaku. Gesekan antara tangannya dan bulu kemaluannya makin membuat vaginaku basah.
