“kapan dong kita ulangi lagi” tanyaku merajuk
“sekarang juga boleh” jawabnya sambil menatapku tajam, kalau saja aku tidak sedang “on book” tentu kesempatan ini tak kusia siakan, apalagi semalam aku sama sekali tak mengalami orgasme meskipun main 4 babak.Aku terdiam mempertimbangkan ajakannya sambil melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 10, berarti hanya tersisa 2 jam, padahal aku harus pulang mengambil pakaian dulu, terlalu buru buru.“gimana, kalo oke mumpung aku lagi buka kamar untuk tamuku nanti siang, jadi bisa kita pake dulu” desaknya.Aku bingung, di satu sisi aku harus menghormati Pak Toni yang telah mem-booking penuh namun di sisi lain akupun ingin mereguk kenikmatan bersama Iwan, yang mana tidak kudapat dari Pak Toni dan bakalan tak akan kudapatkan dalam 2 hari kedepan.“jangan sekarang Wan, lusa aja ya, aku lagi banyak kerjaan nih” bujukku, tapi Iwan sepertinya tahu isi hatiku yang tengah haus akan kenikmatan birahi, dia maunya sekarang atau nggak.
>