please,” pintaku menyambung. Bokepindo Sering dia aku ajak jalan, entah nonton atau sekedar ke cafe. kenapa? “Lebih cepat.. ayo!” perintahnya yang segera kuikuti dengan hujaman batang kemaluanku yang makin dalam dan cepat dibarengi dengan mulutku yang kini mendarat di buah dadanya kembali. “Jo, coba kemari!” teriaknya dari depan lemari kamar. “Aaagghh..” erangku kemudian berbarengan dengan menyemburnya cairan dari ujung batang kemaluanku yang langsung memenuhi mulut dan wajah Sylvi. slurp..” lidahku menjilat-jilat putingnya dengan ganasnya bak makan ice cream. “Syl, kamu minta apa lagi nih sebelum aku pulang?” tanyaku. “Buka semuanya Syl?” kataku lagi tak percaya. “Kan hari ini ulang tahunku, jadi boleh dong tampil beda,” jawabnya waktu kupuji. Memang hubunganku dengannya bukan hanya dalam kerja saja, tapi juga dalam hubungan pribadi.
