Ketika tangan Suster Vika mulai turun ke perutku, aku merasakan gerakan di selangkanganku. Bokepindo aku tak bermimpi! Peristiwa ini terjadi awal April 2015 yang lalu pada waktu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang mewabah. Begitu merasakan kemaluanku mulai berdenyut-denyut kencang, secepat kilat ia melepaskan batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluannya dan pindah ke dalam mulutnya. Saya sudah biasa mandiin pasien. Dengan raut wajah memohon, ia memandangi Suster Vika. Wah, asyik juga kayaknya sih. Aku menarik nafas, sedikit jengkel akibat klimaksku yang menjadi tertunda. Bertambah cepat bertambah nikmatnya gesekan-gesekan yang terjadi. Melihat kedua gumpalan pantatnya yang tidak begitu besar namun membulat mulut dan kencang, membuatku menelan air liur.
