Terpaksa aku mencari warnet lain. Lagi pula aku takut bila pemilik warnet atau majikan Rini datang pagi-pagi.Tapi rasa penasaranku lebih kuat dibandingkan rasa takutku. Bokepvip Rini mendesis-desis. Tak jauh dari tempat yang pertama, aku menemukan warnet yang sepi. Geli dan nikmat membuatku terpejam-pejam. Kini dia yang mengocok ngocok kontolku. Enak sekali, tangannya lembut membelai kontolku. Setelah hampir setengah jam, aku baru dapat memelototi empat gambar porno. Yang ketiga kali aku benar-benar tidak tahan dan muncratlah air mani dengan derasnya croot.., crett.., serr.. Kurasakan ada tarikan hebat dari arah dengkul, pusar, paha, bahkan kepala menuju ujung kontol yang berbentuk helm tentara Jerman. Setelah mengelap air maniku di layar komputer, aku langsung pulang dan tidur.Pengalaman bermasturbasi ini membuatku ketagihan. Tubuh Rini mengejang, dan memeknya berdenyut-denyut kira-kira 20 kali. Kukocok-kocok lobang memeknya sambil memepercepat jilatan di itilnya.“Aahh Mas, terus Mas, percepat Mas, aku tak tahan lagi, ayo Mas, aahh.., ayo”, Rini nyerocos kesetanan.
