Sepanjang obrolan mata tak pernah lepas dari tubuh dan payudara ibu Wati, dan akhirnya ibu Wati bertanya,“Dik Willy matanya menatap apa sih?”Dengan malu aku mengatakan yang sebenarnya bahwa aku kagum pada kecantikannya.“Orang desa gini kok bilang cantik, dikota pasti banyak yang cantik,” kata bu Wati. jadi malam capek terus tertidur?” Dia melanjutkan. “Wow sedang panas panasnya ?” Dia melanjutkan.“Panas bagaimana bu? apalagi memek pengin yang ditusuk dengan kontol dik Willy biar keduanya bisa puas … Willy belum keluar?” Tanya bu Wati.“Iya sih bu … nanggung rasanya penis saya? “uhhhhh …. “Ah dik Willy pura-pura tidak tahu … ..?” Kata bu Wati sambil tersipu. rasakan bedanya dengan yang pertama. ***** sebelumnya, kali ini memek bu Wati terasa lebih seret dan terasa lebih hangat.“Oooooohhhhhh …… ahhhhhh …… uhhhhhhhh bu enankkkkkk sekali memeeeeek ibu …… ..ohhhhhh penisku ibu apain … ..uuuhhhhhh benar-benar nikmat bu?”.Ibu Wati menjawab dengan desah nafas nya ……“Ahhhhhhh …… .uuuuuuhhhhhh dik … memek ibu juga
