Cukup lama aku ada di ruangan tengah, hingga tengah malam kira-kira. Panjang ceritanya. Bokepindo Mbak sewaktu-waktu saja ke sana”, katanya. Setelah belanja banyak itu kami tak mengucapkan sepatah kata pun. Lidahku bermain di dalam mulutnya, kami berpanggutan lama sekali. Cukup lama aku ada di ruangan tengah, hingga tengah malam kira-kira. Kalau kamu mau, aku rela jadi istrimu, asal kau juga mencintai anak-anakku, dan menjadikan mereka juga sebagai anakmu”, katanya.Aku lalu memeluknya, “aku bersedia mbak”.Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya dengan mbak Dewi, aku mulai mencoba berbagai gaya. Matanya berkaca-kaca ia mencoba menahan air matanya. Jempol kaki adalah bagian paling sensitif bagi wanita.“Tidak wan, jangan….AAAHH”, mbak Dewi memiawik.“Kenapa mbak?” kataku.Tangannya mencengkram lenganku. Namun setiap kali aku bilang ke mbak Dewi bahwa perasaanku serius.Hari-hari berlalu.
