Kakiku bertumpu pada lutut sedang tanganku berpegangan pada kedua paha Leo. Bokepindo Mataku berkunang-kunang.Terdengar tawa kedua pemuda itu sayup-sayup. Aku keluar Syam! Ohh.. ?Marie.. ?Ayo Leo, bidadari kita ini sudah tak sabar rupanya? Ia mengacung-acungkan penisnya yang besar menegang dan memintaku untuk mengulumnya. Tanpa kusadari Syam menyuntikkan sesuatu, aku tak tahu itu apa. Tubuhku terasa kejang. Diciuminya dadaku hingga terasa hangat nafasnya lalu dimasukkannya nipples-ku ke dalam mulutnya. Tapi suaraku bagai tersumbat. Selakanganku mengatup mencengkeram kepala Leo agar tak pergi dari kemaluanku. Kini gerakannya lebih lembut walau tak selembut Syam. Di sampingku nampak Syam yang juga terengah-engah. Sepuluh menit kemudian mereka melepaskan mulutnya dari tubuhku. Kemaluanku terasa hangat, payudaraku nampak bengkak dengan sendirinya. Ditariknya jari tengah Leo yang bersarung di memekku. Belum sampai sepuluh hitungan pandanganku telah gelap gulita..,,,,,,,,,,,,,,,,,,
