Hari-hari berlalu. Lumayanlah, perjalanan dengan memakai kereta cukup melelahkan. Bokep Hari itu juga jantungku berdebar. Aku baru pertama kali melakukannya. Aku pun masuk kamarku dan tertidur. Setelah belanja banyak itu kami tak mengucapkan sepatah kata pun. Kami naik mobil mengantarkan anak-anak mbak Intan sekolah. “Bagaimana wan?”, tanyanya. Sebab saya tak pernah jatuh cinta terlebih dulu. Mbak Intan menatapku. Ia tiba-tiba berlari dan memelukku.Erat sekali, sampai aku bisa merasakan dadanya. Dadanya menyentuh dadanku, aku memeluknya erat.Vaginanya benar-benar menjepitku kencang sekali. Sesak sampai saya tidak dapat memikirkan lagi mbak, rasa-rasanya sakit sekali saat saya mesti membohongi diri bila saya cinta ama mbak”, kataku. Lidahku bermain di dalam mulutnya, kami berpanggutan lama sekali. Ohh…sensasinya luar biasa.“Kalau mau keluar, keluar aja nggak apa-apa wan”, kata mbak Intan. “Tidak wan, jangan….AAAHH”, mbak Intan memiawik. Ia hisap, ia basahi dengan ludahnya. Saya tidak tahu apakah itu. Terlihat mbak Intan asik melihat tv. Tampak senyumnya indah hari itu.Matanya berkaca-kaca ia mencoba menahan air
