Aku semakin deg-degan. Bokep Tepatnya mengerjaiku. Dan satu penis lagi di mulutku, sensasinya sungguh luar biasa. Jangan!”
Ia tak membalas omonganku. Itu adalah penis milik si rambut hitam. Mereka melanjutkan dengan kedua lenganku. Sungguh nikmat bukan kepalang. Si pirang bernama Toni, dan si rambut hitam bernama Imam. Susuku berayun-ayun di hadapan wajahnya. Keduanya mneyodok dengan kasar. Aku melihat di mulutnya terdapat air susuku. Suaranya lebih rupawan ketimbang si pirang. Luar biasa. “Saya belum pernah. Lagi-lagi. Mungkin menjelang subuh, karena bayiku beberapa kali bangun dan aku harus menenangkannya. Dan aku akhirnya telanjang bulat di hadapan mereka. Tapi ia berkata,
“Tenang bu, ini juga bagian dalam proses pijatnya kok. “Tenang bu. Buktinya suamiku tak mau menyentuhku selama setahun ini. Ia sungguh lucu kalau terlelap
nnnnnnnnnnnnnnnnnn
Akhirnya aku tahu nama mereka. Aku tak mampu menjawab, hanya menggelengkan kepalaku.
