Mungkin karena saking horny-nya dia. Bokepindo Mencium bibirnya dengan caraku yang unik. Dia tampaknya sangat menikmati cairan semen.“Kamu suka ya?” tanyaku. Sesekali jempol tangannya mengusap kepala penisku dan menemukan cairan pelumas di penisku. Bagian dalam handphoneku. Enak, Boy..” rintihnya. Yah.. Aku menggosok lembut vaginanya. Kami berjalan melewati beberapa lorong sampai melewati kamar mandi. Ingin segera kuraih payudaranya dan kuhisap. Aku nyaris kehilangan kata-kata. Di toko sebelumnya juga ada. Rupanya Santi tahu bahwa aku mengintip payudaranya. Tapi jelas nafsunya lagi tinggi. Dia menggodaku. Keluar dari satu toko, aku mencari di toko lain, dan belum mendapatkannya.Sambil mencari toko lain, aku melihat dua wanita tersebut masih memperhatikanku. Masa bodoh ah. Segera kugerakkan penisku maju mundur memasuki mulut Santi. Warna putingnya semakin gelap. Gitu aja lho. “Enak aja!” kami sama-sama tertawa.Lalu kami masuk ke tokonya yang ternyata sudah buka dan aku membeli casing transparan yang sebenarnya jenisnya tidak terlalu aku sukai.
